Produksi Baglog Kelompok

SABADESA.ID. Langensari – Sabtu (10/6) dalam rangka mengembangkan perekonomian desa, pemerintah desa langensari melalui dana desa mengembangkan PRUDES ( produk unggulan desa ) dibidang usaha penjualan media baglog jamur tiram putih. Penjualan media baglog jamur tiram putih ini dikelola oleh kelompok usaha desa, tepatnya di kampung belentuk Rt 013/003 desa langen sari kec parungkuda – sukabumi yang berdiri sejak tahun 2006.

 

Menurut Dondon selaku ketua pengelola usaha tersebut memaparkan bahwa banyaknya properti pemotongan kayu di daerah sekitar yang mengasilkan serbuk gergaji cukup melimpah. Dimana ini merupakan bahan dasar utama budi daya jamur untuk mengembangkan Usaha jamur ini. Di atas lahan seluas 3000 M3 Dodon memulai menjalani usaha ini. Seiring perjalanan waktu usaha inipun terus berkembang yang mana produksinya tidak hanya dipasarkan kepada warga sekitar akan tetapi keberapa penguasaha jamur di sukabumi bahkan masuk juga ke daerah daerah diluar Sukabumi seperti  Cianjur dan Bogor. Saat ini usaha penjualan baglog jamur ini baru memiliki 20 orang tenaga kerja dengan produksi lebih dari 3500 media/hari. Hingga pada tahun 2015 lanjut dondon usaha kami  mengalami sedikit penurunan produksi akibat bencana longsor yang menimpa hampir separo lahan usaha jamur ini.

Melihat kondisi ini Kepala desa langensari Anda Supriadi dalam rangka mendukung program Kemendesa PDTT lewat program BUM Desa melihat bahwa usaha penjualan media baglog jamur tiram putih yang ada di desanya ini merupakan salah satu potensi kelompok usaha desa yang cukup menjajikan bahkan bisa dijadikan SEBAGAI PRUDES ( PRODUK UNGGULAN DESA ).

“Pada tahun 2016 Pemeritah Desa ikut andil dalam pengembangan usaha jamur tersebut dengan menyertakan modal BUMDesa sebesar 20 juta rupiah, Harapannya dengan penyertaan modal tersebut usaha ini dapat Berkembang dan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi khusunya warga setempat.  Kedepannya, saya berharap usaha penjualan baglog jamur tiram putih ini bisa menjadi salah satu prudes Desa Langensari”. Papar Anda

Sementara menurut Idoel (pendamping lokal desa ) saat ditemui oleh tim SABA DESA.ID memaparkan bahwa usaha penjualan baglog jamur tiram ini untuk diwilayah Parungkuda dan sekitarnya belum terlalu booming sehingga perlu sosialisasi yang menyeluruh dan detail untuk mengajak masyarakat mengembangkan uasaha ini, melimpahnya bahan baku utama usaha ini serta proses pembudidayaannya juga tidak terlalu sulit serta merupakan jenis konsumsi yang cukup diminati oleh seluruh kalangan masyarakat.

“Sudah ada 2  kelompok usaha warga yang mulai mengembangkan jenis usaha ini yang sebagian besar pengelolaanya terdiri dari para pemuda dan juga ibu-ibu rumah tangga. kedua kelompok ini sudah bekerja sama dengan BUMdesa untuk kedepannya bisa membatu pengembangan jenis usaha penjualan baglog jamur tiram putih ini mulai dari permodalannya sampai pada pemasran”pungkas Idoel (pld).

Bagikan Berita