Sabadesa.id – Kamis, 26 November 2020 Sabadesa sebagai mitra utama beserta simpul belajar USAID-MADANI gelar FGD bersama dengan SKPD sebagai stakeholder pemerintah dalam urusan AKI-AKB dan stunting di Kabupaten Sukabumi. Dalam kegiatan FGD tersebut dihadiri oleh 27 orang peserta teridiri dari dari unsur pemerintah Dinas Sosial, DP3A, DPMD dan Dinas Kesehatan sedangkan unsur CSO terdiri dari Sabadesa, Naisyiatul Aisyiah, SBMI, LENSA, FITRA, PPSW, dan LKNU.holdbarhet nespresso kapsler
vinglas boda nova
qatar airways handgepäck gewicht
חוק רמקולים תחת כיפת השמיים
כורסא אגורה
nike tech fleece tapered joggers in blue
dámské jarni kotníkové boty tamaris
best apple watch bands for women
dežna obleka za otroke
spodnje hlače moške

Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk mendiseminasikan hasil program USAID MADANI di Kabupaten Sukabumi kepada pihak terkait dalam rangka menjaga komitmen dan dukungan terhadap pelaksanaan program. Adapun tujuan secara rinci adalah sebagai berikut:

  1. Memberi pemahaman pada peserta tentang pentingnya agenda tata kelola pemerintahan kolaboratif, khususnya kontribusi Organisasi Masyarakat Sipil dalam Pembangunan Daerah, terutama dalam kerangka program MADANI dan isu tematiknya;
  2. Memetakan ruang lingkup isu tematik pada program dan kegiatan di Perangkat Daerah sehingga bisa mengidentifikasi pada bagian mana kolaborasi bisa dilakukan dengan SIMPONI
  3. Penyepakatan jadwal kolaborasi pada isu tematik di tahun 2021

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh dian anggareni selaku FC program madani kemudian acara dibuka dengan sambutan dari Asda II Ade Setiawan dalam sambutannya ade setiawan menyampaikan kondisi terbaru dari isu AKI-AKB di masa pandemi ini “Dalam situasi pandemi ini kita dihadapkan pada masalah penanganan rujukan ibu hamil ketida harus ditangani di rumah sakit, karena khawatir kondisi dan situasi di rumah sakit yang banyak menangani kasus Covid-19, apalagi ketika pasien ibu hamil tersebut hasil test rapidnya re-aktif, Inilah situasi dilematis kita”.

Hari ini kita mendapat amunisi baru dibantu dengan teman-teman dari OMS yang bergerak secara langsung berhubungan dengan masyarakat, siap membantu pemerintah untuk terus menekan angaka kematian ibu dan bayi di sukabumi.

Kemudian sambutan di lanjutkan oleh bayu permana selaku koordinator SIMPONI bayu memaparkan “Saya mewakili dari temen-temen OMS yang tergabung dalam SIMPONI mempertegas kembali kepada pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah kabupaten sukabumi. Karena isu aki-akb ini adalah salah satu isu yang dipilih pemrintah kabupaten sukabumi dari beberapa isu yang tawarkan oleh usaid-madani. Kita menangkap bahwa isu aki akb ini merupakan persoalan yang belum sepenuhnya teratasi oleh pemerintah kabupaten makanya isu yang dipilih adalah aki-akb. Dan kami selaku organisasi masyarakat siap secara penuh membantu pemrintah daerah namun  kita akan bergerak sesuai dengan kapasitas kita sendiri. Oleh karena itu kami berharap pemerintah daerah memberikan ruang dimana peran kita sebagai OMS dan dmana ranah/peran SKPD”.

Selanjutnya acara pengarahan dari ibu dian terkait bagaimana merumuskan masalah, solusi serta mana saja pihak yang terlibat dalam penangan di isu tematik. Setelah pemaparan selesai ibu dian membagi peserta sesuai isu yang dipilih diantaranya: isu program keluarga harapan, pekerja teladan, forum warga, kesehatan remaja.

Bagikan Berita