http://web.sabadesa.id – Desa Bangbayang. Minggu 22 Oktober 2017 adalah kali kedua Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan PILKADES (pemilihan kepala desa) serentak di 71 Desa dan salah satunya Desa Bangbayang Kecamatan Tegalbuled – Sukabumi.
Sebagaimana pada umumnya pilkades selalu memberikan kesan mendalam, menegangkan dan berwarna di benak para warga desa. Pasalnya, dalam pilkades kerap terjadi persinggungan antar kepentingan. Selain itu desa yang sejak Tahun 2015 mendapatkan Dana Desa (Transfer APBN) telah meningkatkan hasrat setiap kelompok untuk menguasai desa dengan segala sumberdaya didalamnya tentu dimulai dengan merebut jabatan politik di desa.
Tidak turut ketinggalan juga Pendamping Desa yang didaulat sebagai kelompok kelas menengan terdidik yang dianggap paling “fasih” bicara soal implementasi UU Desa turut serta ambil bagian dalam perhelatan pilkades.
Asep Priatna yang akrab dipanggil (kg pedro) sebagai Pendamping Desa Kec.Sagaranten merupakan satu-satunya pendamping yang tergerak utuk ambil bagian dalam pilkades Desa Bangbayang.
Baginya, perjuangan membangun kedaulatan desa tidak cukup hanya menjadi pendamping desa saja tetapi jika memungkinkan menjadi kepala desa jauh lebih strategis untuk percepatan implementasu UU Desa.
“Sebagai indifidu maju yang juga sudah dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam urusan tata kelola desa tentu itu modal yang cukup untuk memberikan penawaran bahwa kita layak menjadi kepala desa”.Tegas Pedro
“Absennya partai politik dalam memproduksi kader-kader calon pemimpin di desa menjadi PR tersendiri dalam menyiapkan regenerasi kepemimpinan di Desa”.Lanjut Pedro.
Bisa kita bayangkan Pendamping Desa dengan segudang konsep idealnya dan dipadukan kuasa politik serta kewenangan penuh sebagai kepala desa seharusnya dapat menghasilkan satu model desa yang layak menjadi percontohan dengan segala kemajuannya diberbagai bidang.
Selamat mengemban tugas mulya membangun Desa Bangbayang yang kuat, maju, mandiri dan demokratis. Ini merupakan tantangan serius karena “perjuangan adalah pelaksanaan dari kata-kata”(WS RENDRA).
