Salah satu penyebab dari tingginya angka kematian ibu dan bayi adalah masih banyaknya perkawinan anak di bawah umur. Ini menjadi salah satu sebab yang mengakibatkan bisa terjadi kematian ibu atau pun bayi dikarenakan secara fisik anak dibawah umur belum siap untuk melahirkan.bolsa de pierna decathlon
Adidas Stan Smith
sadarināšanās gredzeni
χρυσσες πλατφορμες
napihljivi fotelj merkur
nike air zoom pegasus 36 w
replika spor ayakkabı toptan
ted baker aurinkolasit
moschino tričko
νακ παπουτσια πεδιλα
fiitgonline.com
Sebagai bagian dari anggota simpul belajar SIMPONI, Lensa berkomitment untuk bersama membantu pemerintah dalam pencegahan terhadap kematian ibu dan bayi baru lahir di kabuaten sukabumi, upaya tersebut dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan sosialisasi kepada salah satu kelompok binaan dan dampingan dari LENSA (Lembaga Penelitian Sosial dan Agama) yaitu para kader TB (Tuberculosis) dengan mensosialisasikan kesehatan reproduksi dan pencegahan perkawinan anak.
Kegiatan tersebut dilakukan di ruang rapat rumah makan Sunda Rasa yang beralamat di Jl. Siliwangi No.68 Kebonjati Kec. Cikole Kota Sukabumi dengan dihadiri oleh 30 orang kader TB. (26/05/2021)
Arum Rumiyati dan Mia Andini selaku fasilitator dari LENSA, menyampaikan peran serta kader TB dalam pencegahan perkawinan anak. Karena salah satu penyumbang dari angka kematian ibu dan bayi adalah perkawinan anak. Dan diharapkan para kader TB dalam bekerja dilapangan juga sembari memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan reproduksi (Kespro) serta pencegahan perkawinan anak.
Mia Andini dalam paparannya menjelaskan tentang Pencegahan perkawinan anak serta dampak dari perkawinan anak sesuai Perbup no 18 Tahun 2018.
Rumiyati juga berharap dengan diberikannya informasi dan pengetahuan kader TB bisa terlibat aktif mensosialisasikannya. “Intinya dengan kita atau masyarakat ikut berperan aktif dalam pencegahan perkawinan berarti ikut membantu program dari pemerintah untuk penurunan AKI / AKB.” Ungkapnya.